Komponen-Komponen Peta

Komponen peta ada banyak sekali. Unsur- unsur pada peta ini merupakan bagian- bagian yang menyusun sebuah peta. Beberapa unsur peta tersebut antara lain sebagai berikut:

  1. Judul Peta

Judul merupakan kata yang melambangkan isi. Baik di dalam artikel maupun berita, seseorang akan membaca judul terlebih dahulu. Demikian halnya dengan peta. Judul peta memuat isi peta. Judul peta juga menginformasikan isi pada peta. Sebelum membaca peta, biasanya seseorang akan membaca judulnya terlebih dahulu. Ada dua peletakan judul peta. Yang pertama ada di tengah atas peta, atau di bagian bawah pada peta.

  1. Garis Tepi

Garis tepi juga dinamakan dengan border. Garis tepi atau border merupakan garis- garis yang terletak di bagian tepi peta. Ujung- ujung tiap garis bertemu dengan ujung garis yang berdekatan. Garis tepi atau border ini biasanya dibuat tebal dan juga rangkap dua.

  1. Skala Peta

Skala peta merupakan sebuah bagian dari peta yang menunjukkan sebuah ukuran perbandingan. Skala peta adalah perbandingan jarak antara yang tercantum di peta dengan jarak yang sebenarnya.

Mengapa dibutuhkan skala peta? Karena semua jenis peta yang ada pada dasarnya adalah hasil pengecilan dari sebuah wilayah yang ada di permukaan Bumi. Bedanya, bumi yang bulat dilukiskan dalam bidang datar. Proses pengecilan ini tentu saja akan menghasilkan perbandingan antara kenyataan bentuk yang ada di muka bumi dengan gambar yang dihasilkan. Nah, angka tersebut lah yang disebut dengan istilah skala.

Dalam penulisan skala peta ada beberapa macam. Macam- macam penulisan skala peta ini antara lain sebagai berikut:

  • Skala Pecahan atau skala numerik

Skala pecahan atau skala numerik merupakan skala peta yang dinyatakan dalam bentuk pecahan atau angka perbandingan. Contohnya adalah skala peta 1: 20.000. Skala yang semacam ini dapat diinterpretasikan atau diterjemahkan dengan 1 cm pada peta mewakili 20.000 cm pada jarak yang sesungguhnya atau jarak di lapangan 20.000 cm adalah 0,2 km.

  • Skala garis atau skala Grafis

Skala garis atau skala grafis merupakan skala yang dinyatakan dalam bentuk sebuah ruas garis bilangan atau batang pengukur. Skala garis ini merupakan skala yang lebih jarang digunakan daripada skala numerik atau pecahan.

  • Skala kata atau skala verbal

Jenis skala yang ketiga adalah skala kata atau yang disebut juga dengan skala verbal. Skala kata atau skala verbal ini merupakan skala yang dinyatakan dalam bentuk kalimat lengkap. Contoh dari skala verbal atau skala kata ini adalah 1 sentimeter pada peta berbanding dengan 500 meter di muka bumi. Apabila kita telaah lebih jauh, maka skala kata atau skala verbal ini merupakan interpretasi skala numerik atau angka yang kita jelaskan tadi. Dibandingkan dengan skala pecahan atau numerik, skala verbal atau kata ini lebih jarang digunakan.

  1. Orientasi atau Arah Mata Angin

Yang selalu ada pada peta dan tidak boleh dilupakan, meskipun kita sudah hafal adalah orientasi atau arah mata angin. Arah mata angin akan mempertegas keyakinan kita akan arah sehingga kita akan semakin mudah untuk memahami arah dalam membaca peta. Gambar arah mata angin dalam peta ada berbagai macam bentuk. Ada yang digambar lengkap dengan 8 sudut atau anak panah, ada pula yang hanya empat anak panah atau empat arah pokok (timur, selatan, barat, dan utara), bahkan ada yang hanya satu arah saja, yakni arah utara. Apapun bentuk dari mata angin tersebut, semuanya sangat membantu pembaca untuk dapat memahami lebih jelas mengenai isi dari peta.

  1. Garis Astronomis

Dalam peta, kita pasti melihat ada garis- garis yang melintang dan juga membujur di atas pulau- pulau atau wilayah yang ada di peta. Garis- garis tipis yang melintang dan membujur tersebut dinamakan sebagai garis astronomis. Garis astronomis merupakan garis khayal yang dibuat dan digunakan dalam rangka mempermudaj menentukan posisi suatu tempat di muka bumi. Garis astronomis ini dinyatakan dalam bentuk garis lintang dan juga. Garis lintang atau latitude merupakan garis khayal yang melingkari Bumi dengan arah horizontal. Sementara garis bujur atau longitude atau garis meridian adalah garis khayal yang melingkari Bumi secara vertikal yang membujur dan menghubungkan kutub utara dengan kutub selatan. Garis- garis astronomis ini meski merupakan garis khayal, namun mempunyai fungsi yang sangat banyak.

Garis lintang mempunyai fungsi banyak sekali, terutama untuk menentukan daerah musim. Sementara garis bujur sangat berfungsi untuk menentukan letak daerah waktu atau sebagai penentu waktu di suatu daerah atau tempat.

  1. Lettering atau Tata Penulisan

Lettering atau tata penulisan merupakan salah satu bagian dari peta. Tidak hanya peta, bahkan di berbagai objek bergambar, keberadaan tulisan memanglah sangat penting. Tata penulisan pada peta ini mempunyai aturan tersendiri yang membedakan objek- objek geografi yang ditampilkan pada peta. Dalam pembuatan peta, ada empat tata penulisan yang harus diperhatikan. Keempat tata penulisan tersebut antara lain sebagai berikut:

  • Nama- nama ibu kota, negara, benua dan pegunungan harus ditulis dengan huruf kapital tegak.
  • Nama- nama samudera, teluk yang luas, laut dan juga selat yang luas harus ditulis dengan huruf kapital miring.
  • Nama- nama kota kecil dan gunung harus ditulis dengan huruf kecil tegak. Awal nama kota dan gunung harus ditulis dengan huruf besar.
  • Nama- nama sungai, danau, selat yang sempit, dan teluk yang sempit harus ditulis dengan huruf kecil miring.

Nah, itulah keempat aturan penulisan atau tata tulis dalam membuat peta. Atura- aturan tersebut harus diperhatikan dan juga diindahkan supaya menghasilkan sebuah peta yang berkualitas serta nyaman dan mudah untuk dibaca dan dipahami.

  1. Warna

Unsur- unsur dari peta yang lainnya yang juga perlu untuk diperhatikan adalah warna. Warna tidak hanya bergfungsi untuk mempercantik tampilan saja. Namun pada peta, warna juga mempunyai peranan yang sangat penting. Hal ini karena warna warna menyimpan berbagai macam informasi yang berkaitan dengan permukaan lokasi yang digambarkan pada peta. Warna- warna yang ada di dalam peta tersebut antara lain sebagai berikut:

  • Warna hitam

Di dalam peta, warna hitam merupakan warna yang digunakan untuk menunjukkan batas administrasi, lettering maupun detail mengenai penghunian. Jadi warna hitam ini merupakan warna yang menunjukkan sebuah batas.

  • Warna biru

Kemudian ada warna biru. Warna biru di dalam peta digunakan untuk menunjukkan tubuh air, seperti sungai, danau, waduk, maupu laut. Sementara itu di peta kita seringkali mendapati warna biru dengan berbagai macam degradasi. Nah degradasi warna biru tersebut menunjukkan tingkat kedalaman dari tubuh air tersebut. Warna biru yang semakin tua menunjukkan kedalaman yang lebih. Jadi antara perairan yang mempunyai warna biru tua dengan perairan yang warnanya biru muda, lebih dalam yang berwarna biru tua.

  • Warna hijau

Selanjutnya adalah warna hijau. Biasanya warna hijau adalah warna yang menunjukkan tumbuhan. Dan benar saja, di dalam peta, warna hijau ini berhubungan dengan tumbuh- tumbuhan. Lebih tepatnya, warna hijau di peta menunjukkan datarn rendah, vegetasi atau tumbuhan serta hutan.

  • Warna merah

Di dalam pembuatan peta, kita juga menggunakan warna merah. Warna merah di dalam peta menunjukkan keberadaan jalan raya, atau untuk menunjukkan letak kota ataupun ibu kota.

  • Warna coklat

Dan yang terakhir adalah warna coklat. Di dalam pembuatan peta kita juga menggunakan warna coklat. Warna coklat di dalam peta ini digunakan untuk menunjukkan daerah yang mempunyai kemiringan lereng yang sangat besar atau sangat curam. Sebagai contoh adalah dataran tinggi atau daerah pegunungan.

Nah, itulah beberapa warna yang dipakai di dalam pembuatan peta. Warna- warna tersebut seringkali kita temukan di setipa wilayah pada peta. Warna- warna tersebut ternyata tidak sembarangan dipilih, namun mempunyai artinya masing- masing.

  1. Simbol

Setelah adanya warna, kemudian yang ada di dalam peta ainnya adalah simbol. Simbol merupakan tanda konvensional yang terdapat di dalam peta untuk mewakili keadaan sebenarnya ada di lapangan atau kenyataannya. Dalam pembuatan peta, pemberian atau pembuatan simbol tidak boleh sembarangan. Setidaknya ada beberapa syarat untuk dapat membuat simbol yang baik, beberapa syarat tersebut antara lain sebagai berikut:

  • Kecil

Simbol pada peta haruslah dibuat kecil. Hal ini bertujuan agar simbol tidak terlalu memerlukan ruang pada peta, sehingga tidak akan memakan tempat dan membuat peta menjadi terlihat penuh.

  • Sederhana

Simbol pada peta juga harus dibuat sederhana, hal ini bertujuan agar simbol tersebut mudah untuk digambar.

  • Jelas

Sifat yang paling penting yang dimiliki oleh simbol adalah, simbol harus jelas. Hal ini bertujuan agar tidak menimbulkan salah tafsir atau salah arti oleh pembaca.

Nah, itulah beberapa syarat penulisan simbol pada peta. Syarat- syarat tersebut haruslah dimiliki simbol peta supaya bisa menjadi simbol yang dinamis dan mudah dimengerti semua pambaca. Di dalam peta, ada beberapa jenis simbol. Jenis- jenis simbol yang ada di peta mempunyai fungsinya masing- masing. Beberapa jenis simbol pada peta antara lain sebagai berikut:

  • Simbol titik atau simbol dot

Jenis simbol yang pertama adalah simbol titik atau simbol dot. Simbol titik atau simbol dot merupakan simbol yang digunakan untuk menyatakan posisi atau lokasi suatu tempat. Simbol titik atau simbol dot ini dapat berupa simbol pictorial atau gambar maupun simbol huruf.

  • Simbol garis

Jenis simbol yang kedua adalah simbol garis. Simbol garis merupakan simbol yang digunakan untuk menggambarkan batas- batas administrasi, jalan, maupun sungai. Simbol ini dapat berupa garis bersambung maupun putus- putus, dan juga garis tipis maupun tebal. Biasanya, simbol garis ini digunakan untuk menyatakan batas- batas wilayah, maupun sungai.

  • Simbol luas

Jenis simbol yang ketiga adalah simbol luas. Simbol luas ini merupakan simbol yang digunakan untuk menyatakan tempat- tempat dengan luas tertentu.

  1. Legenda

Di dalam peta, pasti kita bertemu dengan legenda. Di peta, biasanya legenda ini biasanya dituliskan dalam kotakan di sebelah pojok. Legenda juga disebut dengan keterangan. Yang sebenarnya, peta merupakan sebuah informasi mengenai suatu tempat yang ditulis sederhana dengan berbagai bentuk simbol. Maka untuk membacanya diperlukan keterangan. Nah, keterangan- keterangan mengenai peta dan apa saja yang ada di dalamnya inilah yang disebut dengan legenda.

Legenda ini pada umumnya ditulis ringkas di dalam sebuah kotak yang diletakkan di pojok bawa. Namun tidak semua peta meletakkan legenda di pojok bawah. Legenda juga bisa diletakkan di tempat- tempat lain yang sekiranya tidak mengganggu kenampakan peta sehingga membuat peta tersebut tetap terlihat menarik.

  1. Sumber dan Tahun Pembuatan Peta

Dalam membuat peta, hal wajib yang harus dicantumkan adalah sumber dan tahun pembuatan peta. Sumber dan tahun pembuatan peta merupakan komponen yang sangat penting dalam pembuatan peta. Maka dari itulah, sangat penting bagi kita untuk memperhatikan sumber serta tahun pembuatan peta apabila ingin mendapatkan peta yang terpercaya.

Mengapa hal tersebut harus dilakukan? Karena sumber serta tahun pembuatan peta ini menunjukkan data- data yang digunakan dalam pemetaan, sehingga akan memberikan kepastian informasi yang disajikan adalah informasi yang akurat.tahun pembuatan peta menunjukkan kapan peta tersebut di buat. Jika kita membutuhkan peta untuk kegiatan tertentu, maka pilihlah peta dengan tahun pembuatan yang paling baru. Hal ini karena peta yang paling baru tersebut akan menyajikan berbagai informasi yang up to date, sehingga sesuai dengan keadaan sekarang.

  1. Inset Peta

Komponen dari peta yang selanjutnya adalah inset peta. Inset peta merupakan komponen pada peta yang digunakan untuk memperjelas posisi suatu wilayah yang ada di peta. Inset peta ini terdiri atas dua jenis, yakni inset lokasi dan juga inset pembesaran. Keterangan lebih lanjut mengenai inset lokasi dan inset pembesaran adalah sebagai berikut:

  • Inset lokasi

Inset lokasi pada peta digunakan untuk memberikan gambaran secara global wilayah di sekitar daerah yang dipetakan. Sebagai contoh adalah peta Provinsi Riau memerlukan inset peta sumatera atau Indonesia.

  • Inset pembesaran

Inset pembesaran merupakan inset yang digunakan untuk menggambarkan wilayah yang kecil.

Nah, itulah yang dinamakan dengan inset peta beserta dengan pengertian serta jenis- jenis dari peta tersebut, disertai dengan contoh dari masing- masing inset peta.

Demikianlah informasi mengenai komponen- komponen yang ada di dalam peta beserta dengan penjelasannya. Dari informasi yang kita dapatkan, kita memetik hasil bahwa komponen pada peta ini saling meberikan inforrmasi yang berkaitan antara satu dengan yang lainnya, sehingga kita menjadi lebih jelas dalam memahami isi peta tersebut.