Erosi

A. Pengertian Erosi

1sikluserosi_zps55177edaIstilah erosi digunakan untuk menggambarkan pembentukan alur-alur atau parit-parit dan penghanyutan bahan-bahan padat. Erosi secara umum hanya terjadi pada permukaan tanah yang diakibatkan oleh air, angin, atau es.

Erosi pada umumnya terjadi akibat hujan, angin, dan es. Erosi hujan bermula dari turunnya hujan. Air hujan yang turun mengalir di permukaan dan sebagian mengalami infiltrasi. Selama mengalir di permukaan tanah, air telah menjadi penyebab terjadinya erosi di sepanjang aliran tersebut. Air akan terus mengalir sampai berada di sungai. Ketika berada di sungai, aliran air semakin besar karena terakumulasi dari berbagai aliran. Pada akhirnya, aliran air akan mengerosi dasar dan tebing sungai. Berbagai bentukan erosi dapat dilihat pada gambar di samping. Adapun tahapan terjadinya erosi seperti di bawah ini.

Di daerah yang berbukit-bukit dengan puncak yang tinggi dan lereng curam, erosi terjadi begitu cepat. Pengikisan oleh air akan membentuk lembah berbentuk dan membawa banyak sisa-sia batuan.

Karena erosi, topografi berubah menjadi datar, puncak-puncak telah terkikis dan membulat, lereng berkurang kecuramannya, dan air yang sudah berkurang kelajuannya kini membawa lebih sedikit sisa-sisa.

Setelah berjuta-juta tahun, bentang alam menjadi datar dengan hanya menyisakan sedikit puncak-puncak kecil yang menyembul di atas permukaan laut. Proses erosi selanjutnya berlangsung sangat lambat.

Peristiwa tektonik dapat menimbulkan kenaikan tanah secara tiba-tiba, yang membuat dataran lebih tinggi dari tingkat dasarnya. Pada tahap ini siklus erosi dimulai pada tahap awal lagi, air kembali menggerus lembah-lembah yang dalam dan bentang alam pun mengalami peremajaan.

2macamerosi_zpse1d024ac

Gambar. Ilustrasi berbagai erosi dan hasil bentukannya

B. Macam-Macam Erosi

Air yang mengalir di permukaan tanah selalu menjadi penyebab terjadinya erosi. Oleh karena itu, erosi yang ditimbulkan oleh aliran air bermacam-macam. Adapun bentuk-bentuk erosi yang ditimbulkan oleh air aantara lain, yaitu: erosi percikan, lembar, alur, parit, dan saluran.

1. Erosi percikan (splash erotion)

Erosi hasil percikan atau benturan air hujan secara langsung pada partikel tanah dalam keadaan basah. Besarnya curah hujan, intensitas, dan distribusi hujan menentukan kekuatan penyebaran hujan ke permukaan tanah, kecepatan aliran, serta kerusakan erosi yang ditimbulkannya. Besar kecilnya curah hujan sangat mempengaruhi terjadinya erosi percikan.

2. Erosi lembar (sheet erotion)

Erosi permukaan merupakan proses pelepasan dan pengangkutan partikel tanah secara individu oleh akibat hujan, angin, atau es. Akibat tetesan air hujan secara terus-menerus di permukaan, tanah menjadi lepas dari kesatuannya. Erosi ini tidak tampak oleh mata karena secara umum hanya kecil saja terjadi perubahan bentuk permukaan tanah. Awal terjadinya erosi dapat diamati bila terjadi penurunan produksi tanaman. Gambar di bawah ini menunjukkan lahan yang terjadi erosi lembar.

3sheet_zps7c390969

Gambar. Erosi lembar, sumber: http://faculty.plattsburgh.edu/

3. Erosi alur (riil erotion)

Erosi akibat pengikisan tanah oleh aliran air yang membentuk parit atau saluran kecil. Aliran air telah membentuk bagian tersebut menjadi konsentrasi aliran air hujan di permukaan tanah.  Aliran air menyebabkan pengikisan tanah, lama-kelamaan membentuk alur-alur dangkal pada permukaan tanah yang arahnya dari atas memanjang ke bawah. Contoh erosi alur dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

4rill2_zpsac1f5439

Gambar. Erosi alur, sumber: http://faculty.plattsburgh.edu/

4. Erosi parit (gully erotion)

Kelanjutan dari erosi alur. Terjadi bila alur-alur menjadi semakin lebar dan dalam yang membentuk parit dengan kedalaman yang mencapai 1 sampai 2,5 m atau lebih. Parit ini membawa air selama dan segera setelah hujan. Parit tidak dapat lenyap oleh pengolahan tanah secara normal. Gambar di bawah ini adalah contoh erosi parit di daerah Hungaria.

5gullylengkap_zps3e9b35a2

Gambar. Erosi parit di Samogybabod, Hungaria, sumber: http://www.panoramio.com/photo/

5. Erosi sungai atau saluran

Erosi sungai terjadi akibat terkikisnya permukaan tanggul sungai dan gerusan sedimen di sepanjang dasar saluran. Erosi ini dipengaruhi oleh variabel hidrologi yang mempengaruhi sistem sungai. Contoh erosi yang terjadi di sungai dapat dilihat seperti gambar di bawah ini.

6tebingsungaijpglgkp_zpse4b6886e

Gambar. Erosi di daerah Rambong, Aceh, sumber: http://www.panoramio.com/

Gambar di atas menunjukkan erosi yang terjadi di sungai. Gambar tersebut termasuk erosi pada tebing sungai (river bank erosion). Erosi ini terjadi sebagai akibat pengikisan tebing sungai oleh air yang mengalir dari bagian atas tebing atau oleh terjangan aliran sungai yang kuat pada belokan sungai. Erosi tebing sungai akan terjadi lebih hebat, jika vegetasi penutup tebing tidak ada.

Berdasarkan penyebabnya, ada empat macam erosi, yaitu sebagai berikut.

1. Abrasi

Abrasi adalah pengikisan atau perusakan pantai akibat terpaan gelombang laut terhadap dinding pantai secara terus-menerus. Contoh abrasi terdapat di Pantai Parangtritis, Yogyakarta.

2. Ablasi

Ablasi adalah pengikisan yang disebabkan oleh air. Erosi oleh air bermula saat air yang mengalir menimbulkan gesekan tanah yang dilaluinya. Gesekan itu besar bila debit dan volume airnya besar. Gesekan air menimbulkan pengikisan, karena air sungai banyak mengangkut benda-benda padat. Akibatnya, terbentuklah lembah-lembah, ngarai, dan jurang yang dalam. Contoh seperti pada gambar di bawah ini.

7grandcanyonpnglengkakp_zps59f94002

Gambar. Grand Canyon di Sungai Colorado, sumber: http://id.wikipedia.org/

Gambar di atas menunjukkan ngarai raksasa yang ada di Grand Canyon. Ngarai tersebut dibentuk oleh aliran Sungai Colorado yang mengikis lapisan batuan selama jutaan tahun. Grand Canyon terletak di Utara Arizona dan berada di Taman Nasional Grand Canyon. Di sana terdapat kelompok jurang tebing-terjal panjangnya kira-kira 446 km.

3. Korasi dan Deflasi

Korasi adalah pengikisan batuan yang dilakukan oleh butir-butir pasir yang ditiup oleh angin, sedangkan proses terbawanya pasir yang ditiup oleh angin disebut deflasi. Jenis erosi ini banyak terdapat di daerah gurun. Jika angin bersama pasir mengikis batu-batuan yang dilaluinya, maka akan terbentuk batu cendawan di gurun pasir.

batucendawan_zps45223888

Gambar. Batu Cendawan (Sumber: http://imgarcade.com/)

4. Eksarasi

Erosi gletser yang dilakukan oleh gerakan longsoran es atau es yang mencair menuruni pegunungan. Hasil pengikisan batuan terseret ke bawah dan ketika tenaga pengangkut melemah, maka material-material akan terendapkan. Material yang terendapkan oleh erosi salah satunya adalah morena (moraine).

Mekanisme erosi di lingkungan glasial berhubungan langsung dengan proses pergerakan es dan mekanisme pembekuan es. Mekanisme erosi kontak langsung dari massa es yang bergerak atau kontak langsung antara media transport terhadap batuan dikenal sebagai mekanisme transport bedload. Produk erosi berupa bongkah-bongkah batu lepas yang besar (boulder) menyudut dikenal sebagai Till, sedangkan yang sudah menjadi batu disebut Tillite.

9tillitelengkappng1_zps69650eb5

Gambar. Tillite di Ella, East Greenland, sumber: http://www.swisseduc.chl

Bentuk-bentuk erosi di daerah es dapat dibagi menjadi 2, yaitu: ice plucking dan glacial abration.

a. Glacial abration

Glacial abration adalah aliran es yang mengalir menuruni lereng melewati batuan dasar. Perbedaan kecepatan dan volume aliran es yang mengalir membuat material yang tererosi tidak sama di setiap lokasi. Es yang mengalir hanya mengikis material halus di atas permukaan batuan dasar.

10ilustrasi_zpscec49434

Gambar. Ilustrasi dari abrasi dan plucking, umber: Mc Knight, Tom L & Hess, Darrel, 2008

b. Ice plucking

Ketika es mengalir ke bawah lereng, maka akan melewati batuan yang ada di bawahnya. Bongkah-bongkah atau serutan-serutan es tadi akan menggerus batuan yang dilewatinya. Gerakan tersebut akan meninggalkan jejak berupa permukaan batuan yang kasar. Hasilnya berupa bongkah-bongkahan yang kasar yang diendapkan di end moraine. Jejak topografis hasil proses ice plucking ini akan membentuk gambaran morfologi berupa singkapan batuan yang dikenal sebagai Roche Moutonnee dan Nunataks. (d3d1sasmito)

11nunatak_zpsf933fdeb

Gambar. Nunataks (kiri) dan roche moutonnee (kanan), sumber: http://en.wikipedia.org

Referensi:

  • Mc Knight, Tom L & Hess, Darrel, 2008. Physical Geography: A Landscape Appreciation 9th . Pearson Prentice Hall.
  • Berbagai sumber

 

Tinggalkan komentar